Kamis, 18 Januari 2018

PAKET 6 HARI 5 MALAM MALDIVES KUALA LUMPUR




Hasil gambar untuk maldives
Sumber : tripadvisor.in

PAKET 6 HARI 5 MALAM MALDIVES KUALA LUMPUR

Hari 1: Banda Aceh – Kuala Lumpur (08:40 – 11:20)
  • Landing di Kuala Lumpur jam 11.20 pagi
  • Makan siang
  • Menuju ke Genting High Land dan Batu cave
  • Berfoto di KLCC dan twin tower
  • Check in hotel dan istirahat
Hari 2:  Kuala Lumpur  - Male  jam (18:55 – 20:10)
  • Jam 8 pagi check out hotel
  • Belanja di Masjid india dan sogo
  • Belanja sungai wang
  • Transfer ke airport  jam 3 sore
  • Naik pesawat ke Male jam 18:55,landing di Male jam 8 malam waktu setempat
  • Check in hotel
Hari  3 :  Tour Male - Maafushi
  • Selesai sarapan menuju ke Pulau Maafushi dengan speed boat sekitar 2 jam
  • Kegiatan di Maafushi :snorkling,memancing dan BBQ untuk makan malam
  • Lokasi wisata berada tidak jauh dari hotel tempat menginap
  • Acara bebas di malam hari sehabis makan malam
Hari 4: Male – Sand Bank Trip (pasir timbul)
  • Selesai sarapan kita akan naik boat menikmati sandbank trip , kita akan pergi ke sebuah pulau disini akan tampak hamparan pasir putih ditengah2 laut,dengan air yg bening dan jernih
  • Menjelang pulang kita akan bisa melihat dolphin cruise : melihat lumba2 dari boat
Hari 5: Male – Kuala Lumpur
  • Check out hotel menuju ke Male
  • Mengunjungi museum maladewa
  • Istana
  • Belanja souvenir
  • Transfer ke aiport jam 4 sore naik pesawat jam 20:55 ke Kuala Lumpur
  • Landing di Kuala Lumpur jam 04:25 pagi
Hari 6: Kuala Lumpur – Banda Aceh jam 07:40 – 08:00 pagi
  • Sesampai di Kuala Lumpur jam 04:25 pagi
  • Check in peswat ke banda aceh


Paket termasuk:
  • Bus ac,Guide,Hotel  4 malam dan  Tiket masuk wisata, Tiket pesawat PP,makan selama tour
Paket tidak masuk:
  • Minibar hotel,Porter,Kelebihan bagasi,

Paket rp. 12.000.000/org






Rabu, 17 Januari 2018

PAKET 7H 6M TOKYO KAWAGUCHI DAN KUALA LUMPUR

Gambar terkait
Sumber: gettyimages.com

Hari 1: Bna – Kul (08:50 – 11:20) dan Kul Tokyo( Haneda 14:25 – 22:30):check in hotel tokyo
Hari 2: Mengunjungi Gunung Fuji
  • Mengunjungi shibazakura:karpet sakura di lereng gunung fuji
  • Mengunjungi danau khawaguciko dilereng gunung fuji
Hari 3 : Full day city tour Tokyo
  • Jam 8 pagi meninggalkan penginapan
  • Mengunjungi taman istana kaisar jepang
  • Mengunjungi Akihabara merupakan surganya handphone,kacamata ,menjual barang branded buat wisatawan bebas pajak
  • Menuju ke Asasuka `, menyewa kimono jepang : lanjut dg berfoto foto di kuil sensoji,berfoto depan sungai sumidagawa dengan latar belakang Tokyo skytree ,serta belanja souvenir khas jepang
  • Mengunjungi Tokyo skytree
  • Kembali ke penginapan dan istirahat
Hari 4: Tokyo City tour dan shopping
  • Jam 07.30 pagi meninggalkan hotel menuju ke Meiji Jingu merupakan kuil yg luas dan merupakan bangunan megah di zaman lampau
  • Berfoto didepan patung Hatchiko yg merupakan salah satu ikon kota Shibuya dan mengunjungi Perempatan Shibuya merupakan salah satu perempatan tersibuk didunia dan shibuya merupakan pusat fashion anak muda jepang, mengunjungi supermarket Daiso yg menjual barang2 serba 100 yen
  • Menuju ke Shinjuku yg merupakan distrik terbesar kedua setelah Tokyo: mengunjungi gedung pemerintahan Tokyo metropolitan : menuju ke dek observasi dan akan tampak pemandangan kota Tokyo
  • Mengunjungi Shinjuku Goen : merupakan taman dg bunga sakura paling indah ,disini kita akan mengikuti ucapa minum teh dlm upacara chadao
  • Belanja oleh oleh sekitar stasiun Shinjuku : souvenir khas jepang,asesoris,kosmetik jepang
  • Kembali ke hotel dan istirahat
Hari 5 : Tokyo skytree dan asasuka – Kuala Lumpur
  • Jam 07.30 pagi check out hotel
  • Mengunjungi taman ueno: taman ini mempunyai 1200 jenis sakura dan juga disini kita mengunjungi
Kebun binatang tertua jepang ,disini kita bisa melihat panda,Shopping di Ginza
  • Tranfer ke airport naik pesawat jam 11 mlm landing di kuala lumpur jam 6 subuh
Hari 6: Kuala Lumput tour
  • Dijemput bus menuju ke Kota Kuala Lumpur
  • Berfoto didepan istana raja
  • Mengunjungi KLCC dan twin tower
  • Belanja di sungai wang
  • Check in hotel jam 2 siang
  • Belanja di masjid india dan sogo (hotel dekat sogo)
Paket termasuk :
  • Tiket pesawat Airasia banda aceh Tokyo pp ,Penginapan 4 mlm di Tokyo dan 1 malam di kuala lumpur, Tiket masuk wisata
  • Tiket Kereta api kesemua rute di Ittinerary, Guide,Visa Jepang


Paket tidak masuk : makan selama tour (Selama di Tokyo akan menginap di apartement, jd bs memasak atau bawa bekal dikarenakan susahnya makan halal di jepang)

Rp 15.000.000/org

Untuk info lebih lanjut check : acehsabangtour.com atau WA ke 081390373637

Jumat, 12 Januari 2018

Sejarah Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

index
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Mesjid yang memiliki lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan Mesjid Negara yang berada di jantung kota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Nama Mesjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Mesjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M. Mesjid raya ini memang pertama kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun telah terbakar habis pada agresi tentara Belanda   kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M, dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara mesjid.
Empat tahun setelah Mesjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali Mesjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu. Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulkan bahwa pengaruh Mesjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Dan tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakkan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku Qadhi Malikul Adil. Mesjid Raya Baiturrahman ini siap dibangun kembali pada tahun 1299 Hijriyah bersamaan dengan kubahnya hanya sebuah saja.
Pada tahun 1935 M, Mesjid Raya Baiturrahman ini diperluas bagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah. Dan pada tahun 1975 M terjadinya perluasan kembali. Perluasan ini bertambah dua kubah lagi dan dua buah menara sebelah utara dan selatan. Dengan perluasan kedua ini Mesjid Raya Baiturrahman mempunyai lima kubah dan selesai dekerjakan dalam tahun 1967 M. Dalam rangka menyambut Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-XII pada tanggal 7 s/d 14 Juni 1981 di Banda Aceh, Mesjid Raya diperindah dengan pelataran, pemasangan klinkers di atas jalan-jalan dalam pekarangan Mesjid Raya. Perbaikan dan penambahan tempat wudhuk dari porselin dan pemasangan pintu krawang, lampu chandelier, tulisan kaligrafi ayat-ayt Al-Qur’an dari bahan kuningan, bagian kubah serta intalasi air mancur di dalam kolam halaman depan.
Dan pada tahun 1991 M, dimasa Gubernur Ibrahim Hasan terjadi perluasan kembali yang meliputi halaman depan dan belakang serta Mesjidnya itu sendiri. Bagian Mesjid yang diperluas,meliputi penambahan dua kubah, bagian lantai Mesjid tempat shalat, ruang perpustakaan, ruang tamu, ruang perkantoran, aula dan ruang tempat wudhuk, dan 6 lokal sekolah. Sedangkan. perluasan halaman meliputi, taman dan tempat parkir serta satu buah menara utama dan dua buah minaret.
Dilihat dari sejarah, Mesjid Raya Baiturrahman ini mempunyai nilai yang tinggi bagi rakyat Aceh, karena sejak Sultan Iskandar Muda sampai sekarang masih berdiri megah di tengah jantung kota Banda Aceh. Mesjid Raya ini mempunyai berbagai fungsi selain shalat, yaitu tempat mengadakan pengajian, perhelatan acara keagamaan seperti maulid Nabi Besar Muhammad SAW, peringatan 1 Muharram, Musabaqah Tilawatil Qur’an (yang baru selesai MTQ Telkom-Telkomsel Nasional), tempat berteduh bagi warga kota serta para pendatang, salah satu obyek wisata Islami.
Waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini. Kawasan/lingkungan mesjid ini juga dijadikan kawasan syariat Islam, jadi sebaiknya kita jaga dan jangan dikotori oleh perbuatan-perbuatan yang melecehkan mesjid serta melanggar syariat Islam.


SEJARAH TARI SAMAN

Di antara beragamnya seni tari adat yang berasal dari suku-suku Indonesia, tari saman merupakan salah satu tari adat yang masuk dalam kategori sangat unik. Keunikan tari saman bukan hanya terletak pada gerakan penarinya yang kompak, melainkan juga pada harmonisasi lagu dan paduan suara yang mengiringinya. Keunikannya ini pula yang membuat tari asal Tanah Aceh ini menjadi sangat terkenal, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di seluruh mancanegara. Nah, berikut ini, mari kita bahas keunikan tari saman mulai dari sejarah, asal usul, gerakan, lagu, paduan suaranya dan kostum penarinya.
Asal Usul dan Sejarah Tari Saman
Tari Saman merupakan sebuah tarian asal Suku Gayo, Aceh yang mulai dikembangkan pada abad ke 14 oleh seorang ulama besar bernama Syekh Saman. Tarian ini awalnya hanyalah sebuah permainan rakyat bernama Pok Ane. Kebudayaan Islam yang masuk ke daerah Gayo pada masa itu berakulturasi dengan permainan Pok Ane, sehingga nyanyian pengiring permainan Pok Ane yang awalnya hanya bersifat pelengkap, berubah menjadi nyanyian penuh makna dan pujian pada Allah. Kebudayaan Islam juga merubah beberapa gerakan pada tari saman mulai dari tepukan dan perubahan tempat duduk.
Saman
Tari saman di masa Kesultanan Aceh hanya ditampilkan pada acara perayaan Maulid Nabi Muhammad di surau-surau atau masjid di daerah Gayo, namun pada perkembangannya ia juga kemudian dimainkan pada acara-acara umum seperti acara pesta ulang tahun, pernikahan, khitan, dan acara lainnya hingga sekarang.
Sejak 24 November 2011, tari saman telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak benda asal Indonesia oleh UNESCO dalam sidang keenam Komite Antar Negara yang dilaksanakan di Bali. Tarian yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan “Dance of Thousand Hand” ini hingga sekarang masih terus dilestarikan, bukan hanya oleh orang suku Aceh Gayo, melainkan juga oleh seluruh masyarakat dunia yang mengagumi keunikannya.
Penari dan Gerakan Tari Saman
Pada awalnya, tarian saman hanya dimainkan para pria yang jumlahnya tidak lebih dari 10 orang, 8 sebagai penari dan 2 sebagai pemberi aba-aba. Namun, pada perkembangannya, menyadari bahwa sebuah tarian akan menjadi semakin semarak jika dimainkan oleh lebih banyak penari, maka tari saman pun jadi boleh ditarikan oleh lebih dari 10 penari. Selain itu, para wanita yang awalnya tidak boleh memainkan tarian ini, juga menjadi diperkenankan untuk memainkannya.
tari saman berasal dari aceh gayo
Untuk mengatur kekompakan gerakan penari, tari saman biasanya akan dipimpin oleh 2 orang syekh. Syekh adalah pengatur irama gerakan sekaligus pemandu nyanyian atau syair-syair yang mengiringi tarian ini.
Gerakan-gerakan dalam tari saman secara umum terbagi menjadi beberapa unsur, yaitu gerakan tepuk tangan dan gerak tepuk dada, gerak guncang, gerak kirep, gerak lingang, dan gerak surang-saring. Nama-nama semua gerakan dalam tari saman ini berasal dari bahasa Gayo.
Yang membuat tari sama begitu unik dan sering menghadirkan decak kagum bagi yang menyaksikannya adalah karena harmonisasi gerakan dalam tarian ini yang mengalun cepat bersama syair-syair dan yang mengiringinya. Banyak orang luar negeri bahkan lebih mengenal tari saman daripada tari kecak atau tari pendet yang berasal dari Bali.
Paduan Suara dan Lagu Tari Saman
Berbeda dengan pertunjukan tari pada umumnya, pada pertunjukan tari saman yang asli, Anda tidak akan menemukan iringan irama alat musik apapun. Satu-satunya irama yang digunakan untuk menyelaraskan gerakan tari ini adalah suara dari para penari itu sendiri. Mereka akan bertepuk tangan, tepuk dada, paha, dan lantai atau kadang menyanyikan syair tersendiri untuk menyingkronkan gerakan antara penari satu dengan penari lainnya.
Untuk syair dari nyanyian lagu tari saman sendiri biasanya merupakan sebuah pepatah dan nasihat yang bermakna begitu dalam. Syair-syair tersebut berisi pesan moril ajaran Islam yang seharusnya diresapi oleh setiap para pendengarnya.
Bagi seorang syekh atau pemandu tari, menyanyikan lagu tari saman juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada 5 aturan atau cara baku yang harus ditaati dalam menyanyikan lagu tari saman ini. Kelima aturan tersebut antara lain:
  • Rengum ata auman yang diawali oleh pemandu.
  • Dering yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
  • Redet atau lagu singkat dengan nada pendek yang dinyanyikan oleh salah satu penari di bagian tengah.
  • Syekh atau lagu yang dinyanyikan dengan suara panjang tinggi sebagai tanda perubahan gerakan.
  • Saur atau lagu yang diulangi bersama oleh semua penari setelah dinyanyikan oleh seorang penari solo.
gerakan tari saman
Arti dan Makna Tari Saman
Terlepas dari beragam keunikannya, tari saman bagi masyarakat Aceh memiliki arti dan makna yang sangat dalam. Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, pendidikan, kebersamaan, kekompakan dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius. Pesan dakwah yang terkandung dalam setiap syairnya juga memiliki nilai tersendiri. Nasehat-nasehat dengan makna begitu dalam tersirat kental dalam syair lagu tari ini.
Nah, itulah informasi tentang keunikan tari saman asal Aceh yang melegenda. Semoga dengan artikel kali ini, kita menjadi semakin sadar bahwa warisan budaya nenek moyang kita ternyata memiliki prestisi yang sangat agung dan tinggi nilainya. Kewajiban bagi kita untuk terus melestarikan dan memperkenalkannya pada generasi-generasi selanjutnya agar ia tidak hilang ditelan oleh sang waktu.

Sejarah Mesjid Baiturrahim Ulee Lheu dan Saksi Kedahsyatan Tsunami Tahun 2004

Masjid Jamik
Dari arah Banda Aceh, di persimpangan menjelang Pelabuhan Ulee Lheue, terdapat sebuah masjid yang menjadi saksi kedahsyatan tragedi tsunami di Aceh. Masjid Baiturrahim namanya. Masjid ini menjadi satu dari sedikit bangunan yang masih kokoh berdiri di kawasan Ulee Lheue ketika musibah itu terjadi. Meski ada beberapa masjid lain yang juga bertahan dari bencana tersebut, Masjid Baiturrahim menyimpan nilai historis yang lebih mendalam karena usianya yang panjang.
Masjid Baiturrahim merupakan peninggalan Kesultanan Aceh. Masjid ini didirikan sekitar abad ke-17 dengan sebutan Masjid Jami’ Ulee Lheue (dibaca “olele” dalam dialek Belanda). Saat Masjid Baiturrahman dibakar oleh pasukan Belanda pada tahun 1873, warga Banda Aceh berbondong-bondong melaksanakan Shalat Jumat di masjid ini. Diperkirakan mulai saat itulah “baiturrahim” menjadi nama masjid ini.
Pemerintah Hindia Belanda melakukan pemugaran pada masjid yang sebelumnya berkonstruksi semipermanen. Proses pemugaran selesai pada tahun 1923 dengan arsitektur baru yang amat dipengaruhi gaya Eropa. Ketika itu, masjid ini tidak memiliki kubah dan hanya mampu menampung sekitar 500 jamaah. Pada tahun 1981, atas bantuan Pemerintah Arab Saudi, kembali dilakukan pemugaran. Pemugaran kali ini memperluas sisi kanan dan kiri masjid, sehingga masjid dapat menampung sekitar 1.500 jamaah.
Hanya berselang dua tahun setelah dipugar, Banda Aceh diguncang gempa hebat. Banyak bangunan yang hancur akibat gempa tersebut. Sekitar 60% bangunan di sekeliling masjid hancur atau bahkan rata dengan tanah. Masjid ini pun tak luput terkena dampak. Kubah masjid runtuh. Saat dilakukan renovasi pasca gempa, bagian kubah dihilangkan sehingga bagian atas masjid hanya tertutup atap biasa. Selain gempa, masjid juga pernah diterjang banjir besar pada tahun 2001.
Pada tanggal 26 Desember 2004, gelombang raksasa setinggi 21 meter menghantam pesisir utara Banda Aceh. Kawasan Ulee Lheue yang berada persis di tepi laut menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak. Nyaris semua bangunan di wilayah ini rata dengan tanah atau hanyut terhempas gelombang ke arah pusat Kota Banda Aceh – beserta ribuan jiwa yang menjadi korban.
Ketika bencana tsunami itu terjadi, masjid ini tetap kokoh berdiri di tengah hamparan puing bangunan sekitarnya yang telah hancur. Hanya sebagian kecil bagian bangunan yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.
Pasca tsunami, masjid ini menarik perhatian banyak pihak dari berbagai belahan dunia. Sebagai salah satu rumah ibadah yang selamat dari bencana, keberadaan masjid ini menjadi daya tarik wisata bernuansa religi selain Masjid Agung Baiturrahman dan Masjid Rahmatullah Lampuuk.
Pengunjung Masjid Baiturrahim biasanya tidak sekadar mengabadikan situs bersejarah yang selamat dari berbagai bencana ini. Mereka biasanya menyempatkan diri untuk melakukan shalat di masjid ini. Pengurus masjid dan Pemerintah Kota Banda Aceh pun telah menyediakan fasilitas informasi bagi pengunjung.

Sejarah Museum Tsunami Aceh

SECARA GEOLOGIS wilayah Aceh merupakan daerah yang sangat rawan terjadi gempa bumi. Daerah ini terletak pada tepian tumbukan lempeng Samudera Hindia dengan lempeng benua Asia. Berdasarkan data seismisitas tercatat beberapa gempa dengan magnitude cukup besar pernah terjadi di wilayah ini. Sejarah kegempaan daerah ini diduga tidak hanya terjadi pada kurun 500 tahun terakhir, namun juga pernah terjadi beberapa abad yang lalu.
Pada umumnya arsitektur bangunan tradisional Aceh yang berupa rumah panggung dengan bahan yang relatif lentur untuk menahan goncangan gempa. Demikian pula letak pemukiman pada zaman Kerajaan Samudera Pasai yang relatif jauh dari garis pantai. Bahkan tercatat perpindahan pusat pemerintahan dari pantai ke lokasi yang lebih ke pedalaman, menunjukkan kesiapsiagaan terhadap terjadinya bencana tsunami.
Gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam menyebabkan lebih dari 240 ribu orang meninggal dan kehilangan sanak saudara. Selain korban jiwa, kerusakan sejumlah bangunan dan infrastruktur tidak kalah parahnya. Gempa bumi berkekuatan 9 Skala Richter yang menggoyang Aceh yang diikuti tsunami terjadi saat masyarakat memulai aktivitasnya, yaitu pukul 07:58:53 WIB ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
sumur doa
Untuk mengenang tragedi tersebut, Pemerintah Republik Indonesia membangun sebuah museum. Konsep awal dari museum ini menyimpan dokumentasi yang terkait dengan gempa bumi dan tsunami 26 Desember 2004, agar generasi-generasi mendatang dapat mengenang, mengenal, dan belajar dari peristiwa tersebut.
Museum Tsunami Aceh ini berfungsi sebagai:
  1. Sebagai objek sejarah,
  2. Pusat penelitian dan pembelajaran tentang tsunami,
  3. Sebagai simbol kekuatan dan kebersamaan Masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami.
  4. Sebagai peringatan adanya ancaman bencana gempa bumi dan tsunami, tidak saja di Aceh, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.
meuseum 1
Gedung Museum Tsunami Aceh dibangun atas prakarsa beberapa lembaga yang sekaligus merangkap panitia. Di antaranya Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias sebagai penyandang anggaran bangunan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, sebagai penyandang anggaran perencanaan, studi isi, penyediaan koleksi museum, dan pedoman pengelolaan museum. Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai penyedia lahan dan pengelola museum, Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai penyedia sarana dan prasarana lingkungan museum dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) cabang NAD yang membantu penyelenggaraan sayembara prarencana museum.
Perencanaan detail Museum, situs dan monumen tsunami dimulai pada Agustus 2006 dibangun di atas lahan seluas 10,000 m2 yang terletak di Kota Banda Aceh. dengan anggaran dana sekitar Rp 140 milyar dengan rincian Rp 70 milyar dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) untuk bangunan dan setengahnya lagi dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk isinya juga berisi berbagai benda peninggalan sisa tsunami.
meuseum
Museum yang dirancang dengan judul ‘Rumoh Aceh’ as Escape Hill ini menggabungkan konsep rumah Aceh (rumah bertipe panggung) dengan konsep escape building hill atau bukit untuk menyelamatkan diri, sea waves atau analogi amuk gelombang tsunami, tari tradisional saman, Cahaya Allah, serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban.
Museum tsunami terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai dasar. Lantai dasar yang dapat dicapai dengan melalui “lorong tsunami” merupakan lokasi yang berfungsi untuk mengenang kejadian tsunami di Aceh. Pengunjung dapat melihat rangkaian peristiwa tsunami di memorial hall serta dapat mengirimkan doa ntuk para korban tsunami Aceh yang nama namanya terpasang di “sumur doa”.
meuseum2
Dari lantai dasar pengunjung akan langsung menuju Lantai 2 melalui “lorong kebingungan” dan jembatan. Dari jembatan ini akan tampak suasana lantai 1 yang merupakan area terbuka yang dilengkapi dengan kolam di tengahnya dan beberapa prasasti berupa batu bulat bertuliskan negara-negara yang memberikan bantuan pada saat terjadi bencana di Aceh. Jika pengunjung melihat ke arah atas jembatan maka nama negara-negara tersebut juga terpasang beserta bendera masing-masing negara di bagian atap museum.
Pada lantai 2 Museum Tsunami terdapat beberapa ruangan yang berisi rekaman kejadian tsunami di Aceh tanggal 26 Desember 2004. Disamping gambargambar peristiwa tsunami, di lantai ini juga terdapat diorama dan artefak-artefak jejak tsunami. Di lantai ini juga terdapat ruang audiovisual untuk pemutaran film peristiwa gempa bumi dan tsunami Aceh.
meuseum3
Lantai paling atas atau lantai 3 berisi media-media pembelajaran (edukasi) berupa perpustakaan serta beberapa panel edukasi dan alat peraga. Pengunjung dapat menikmati pembelajaran yang menarik dengan media 4D (empat dimensi).
Atap (roof) dari bangunan Museum Tsunami merupakan sebuah ruang terbuka yang luas dan didesain dapat dimanfaatkan untuk ruang penampungan (shelter) pada saat terjadi bencana.


Kamis, 11 Januari 2018

4H3M Banda Aceh Tour

pengembangan mesjid raya baiturrhaman aceh 

Hari 1: Landing di Banda Aceh
  • Landing di Bandara International sultan Iskandar Muda Banda aceh
  • Jumpa dengan tour guide ,di perjalanan menuju ke kota Singgal di kuburan massal Tsunami di Desa Siron
  • Makan Siang
  • Mengunjungi Mesjid Baitturahman Banda Aceh yg sekaligus simbol Kota Banda Aceh (bagi yg non muslim wajib berpakaian muslim memasuki lokasi Mesjid)
  • Menuju ke Kapal Apung ,sebelum tsunami kapal ini berfungsi sebagai pembangkin listrik tenaga diesel kapal ini berbobot 2600 ton, sewaktu tsunami kapal ini terbawa hempasan air laut sejauh 5 km ke arah kota Banda Aceh,dimana sebelum tsunami kapal ini berada di daerah Ule Lee dipinggir pantai
  • Menikmati indahnya matahari terbenam di Ule Lee sambil menikmati jagung bakar dan menunjungi masjid Baiturrahim Ule Lee satu satunya bangun yg tidak hancur dipinggir pandai Ule Lee sewaktu tsunami 2004
  • Makan malam dan check in hotel
Hari 2: Banda Aceh City Tour
  • Selesai sarapan
  • Mengunjungi rumah Anak Yatim bekas korban tsunami/pesantren jika di minta
  • Melihat kapal diatas rumah yg berada di Lampulo dilanjutkan mengunjungi makam shiah kuala di Lamdingin , Shiah Kuala adalah seorang ulama berkaliber international yg lahir tahun 1615 Beliau merupakan seorang ulama besar dan pelopor pendidikan aceh
  • Mengunjungi museum tsunami dan menonton pemutaran film tentang tsunami 2004
  • Makan siang
  • Mengunjungi rumah Cut Nyak Dien, Cut Nyak Dien merupakan salah seorang pahlawan wanita yg terkenal berasal dari Aceh dan masih keturunan raja raja Aceh
  • Menuju ke Pantai Lhoknga untuk menikmati sunset
  • Makan malam
Hari 3: Banda Aceh City tour dan shopping
  • Pagi hari selesai sarapan
  • Mengunjungi Rumoh Aceh, yg merupakan rumah adat Aceh yg sekaligus berfungsi sebagai museum aceh
  • Mengunjungi makam Sultan iskandar Muda, Beliau adalah salah seorang raja yg sangat terkenal dari Aceh
  • Mengunjungi toko souvenir
  • Makan siang
  • Free shopping di pasar Aceh
  • Makan malam sambil menikmati tarian adat Aceh
  • Kembali ke hotel dan istirahat
Hari 4: Transfer ke Airport
  • Selesai sarapan , check out hotel
  • Transfer ke airport
Harga Paket : akan disesuaikan dengan bugjet tamu ,untuk informasi harga silahkah
                         Telephone/sms/call/WA/BB/ email kekami….
Paket sudah termasuk:
  • Transportasi full AC selama tour berlansung
  • 3 malam akomodasi sekamar berdua/bertiga sesuai pilihan hotel
  • Sarapan pagi, makan siang dan makan malam (Halal)
  • Biaya masuk obyek wisata
  • Tour guide/pemandu wisata (Indonesia, English)
  • Air mineral 1 botol perorang/hari
Paket belum  termasuk:
  • Tiket pesawat pp
  • Airport tax
  • Tips Tour Guide
  • Biaya Porter, pengeluaran pribadi,
Program Tour akan disesuaikan kembali dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan

Untuk info lebih lanjut silahkan WA ke 081390373637

PAKET 6 HARI 5 MALAM MALDIVES KUALA LUMPUR

Sumber : tripadvisor.in PAKET 6 HARI 5 MALAM MALDIVES KUALA LUMPUR Hari 1: Banda Aceh – Kuala Lumpur (08:40 – 11:20) L...